Dengan penuh
Semangat pak Ustad mendatangi seorang wanita paruh baya yang sedang duduk
sendirian di bawah pohon pinggir jalan.Tidak makan waktu lama pak Ustad
mengajaknya duduk bersama di sebuah
warung dan diajak makan pagi bersama.Betapa senangnya wanita itu karena sudah
lewat pagi perutnya belum kemasukan nasi.Angin semilir menerpa tubuhnya yang
putih.Kerudungnya berkibar-kibar diterpa angin.Matanya memandangi dedaunan yang
sering jatuh dari dahan tidak jauh dari warung berkah itu.
Pak Ustad bertanya tentang anaknya.Wanita itu mengatakan bahwa anaknya telah menikah dan menetap di Sumatera Utara. Mungkin sudah sepuluh tahun tidak pulang dan tidak memberi kabar sama sekali.Namanya Baharudin , walaupun tidak pernah pulang wanita itu tetap mendoakan agar anaknya sehat dan tekun beribadah kepada Alloh , tidak lupa pula berdoa agar rizkinya lancar.Pak Ustad tertegun mendengar ucapan wanita sholihah paruh baya itu.Walaupun anaknya tidak pernah memberi kabar tetap mendoakan baik-baik terhadap anaknya.Pak Ustadpun tersenyum setelah mendengar semua keluh kesah wanita paruh baya itu. Sebuah HP lumayan bagus dirogohnya dari saku bajunya. Nampak Pak Ustad berbincang-bincang dengan seseorang.
Pak Ustad menawari lagi untuk menambah porsi jika masih lapar.Tidak selang begitu lama ada sebuah mobil silver melaju dari arah barat.Wanita itu melihat sepintas lalu saja. Tapi mobil itu semakin mendekat ke arahnya.Perasaan wanita itu biasa saja.Wanita itu selalu mempunyai prasangka baik terhadap siapa saja.Tidak sesuai dengan angan-angannya, mobil itu berhenti tepat di dekatnya. Tentu saja perasaannya mulai berubah.Seorang lelaki tampan keluar dari mobil silver.Lelaki tampan itu berteriak “Ibu”. Tanpa menunggu perbincangan seperlunya, lelaki menciumi wanita paruh baya itu sepuasnya.Wanita paruh baya itu membalas memeluknya dan tak melepaskannya.Ditumpahkannya semua rindu yang berdesakan di dalam dadanya.
Banyuwangi,26 Mei 2025